KULIAH TAK SEMUDAH YANG DIBAYANGKAN
Dari berbagai sumber baik orang dalam(teman dekat, kerabat) maupun orang luar yang sedang memasuki jenjang institusi maupun university tidak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa awal pertama mereka minat terhadap dunia kampus atau bangku kuliah karena anggapan mereka sebelum masuk dunia kampus bahwa selain ingin terlihat tampil gaya karena tidak perlu dituntut memakai atribut sekolah dan tujuan mereka kuliah ingin terlihat seperti orang yang berpendidikan sehingga bisa terlihat seperti orang terhormat dilingkungan masyarakatnya.
Ada pula yang mengatakan menjadi seorang mahasiswa tidak perlu susah payah harus masuk kuliah setiap hari seperti halnya pada masa-masa saat mereka duduk dibangku sekolah, bahkan mereka fikir kuliah bisa melakukan apa pun sesuka hatinya, seperti belanja pakkaian, peralatan make up, katanya sih biar tampil PD ketika berada di kampus.
Bukan hanya itu saja, tidak sedikit juga bahkan bisa dikatakan cukup banyak tujuan kaum muda masuk ke kanca universitas karena ajang pencarian jodoh, ada yang pernah mengatakan bahwa kampus adalah tempat termudah mencari pasangan hidup alias banyak pilihan gitu, misalnya ada yang menyukai seseorang yang karekternya smart, aktifis, cool, maco, pandai bergaul, bahkan tajir, huuu....siapa yang gak pengen. memang sih kebanyakan mahasiswa terlibat cinta lokasi di kampus hingga mereka melanjutkan hubungan sampai jenjang pernikahan, bahkan sebelum lulus wisudah pun ada yang gak sabar pengen married dan pada akhirnya kuliah pun ditinggalkan karena sudah memperoleh tujuan utamanya yakni pasangan hidup.
Ada juga alasan lain mengapa mereka terjun kedunia kampus, khusunya kampus-kampus yang lokasinya terletak di kota-kota besar, niat mereka kuliah pertama lantaran ingin hidup bebas dari pantauan orang tua, lepas dan bebas seperti burung keluar dari sangkar. Dan alasan ini biasanya cocok buat anak-anak muda yang lahir bahkan bermukim di desa yang belum benar-benar tau seperti apa modernitas di kota, baik dari segi penampilan, cara hidup bahkan cara bergaul metropolitan.
Hidup jau dari orang tua, tidak hanya mereka anggap bebas tapi karena mereka juga selalu mendapatkan uang tanpa harus bersusah paya pontang-panting kesana kemari seperti pengamen jalanan, mungkin bisa dikatakan pengamen lebih baik dari kita yang kewajibannya meminta dan meminta uang ke orangtua, tapi alasan ini bukan untuk mahasiswa yang rajin menabung sambil bekerja lo ya...hemmmm tetapi bagi mahasiswa yang seperti aku ini,hehe...!! tapi jangan salah bukan berarti mahasiswa yang hanya menadahkan tangan kepada orang tua, mereka tidak mempunyai masa depan yang cerah. Justru banyak mahasiswa yang sukses walaupun pada saat kuliah hanya mengandalkan orang tuanya, yaiyalah secara orang tua kan bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya, sedangkan kita sebagai anak yang diberikan kesempatan memperoleh pendidikan harus melupakan niat-niat yang jelek yang pernah menaung di dalam hati seperti niat-niat diatas, jadikan niat itu sebagai motivasi menuju kesuksesan.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, tentu niat awal mereka yang tujuan utama masuk kuliah hanya berleha-leha pasti pupus dan sirna ketika mereka benar-benar sudah merasakan kursi panas di kampus, ketegangan sering muncul ketika berhadapan dengan dosen killer, bahkan tugas yang menumpuk sering membuat mahasiswa keteteran wabil khusus mahasiswa yang tidak pandai memanage waktu, bahkan banyak mahasiswa yang tidak lulus dalam mata kuliah yang biasanya disebabkan karena tidak menyerahkan tugas blablabla.....yang membuat mahasiswa tidak lulus wisudah tepat waktu.
Bahkan masih banyak yang harus dihadapi sebagai mahasiswa, khusunya masa-masa sulit membuat sebuah persyaratan kelulusan atau wisuda yang biasa disebut skripsi khusus mahasiswa strata1(S1), membuat skripsi adalah ujian dan tantangan mahasiswa yang tidak muda, sebelum sidang skripsi banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui diantaranya SKS harus cukup sesuai yang telah ditentukan, jika SKS cukup tahapan selanjutnya adalah pengajuan judul skripsi, dan pengajuan judul skripsi itu sendiri juga tidak muda karena belum tentu judul yang diajukan bisa diterima oleh dosen pembimbing maupun ketua jurusan, hasil observasi yang saya lakukan di ASIA KOST, Gg Salafiyah Wonocolo Jemur Wonosari, ada 3 orang korban akibat skripsi, 3 orang tersebut adalah mahasiswa tingkat akhir yakni semester 8, mereka bertiga ambruk secara bergantian, ambruk karena penolakan judul skripsi, ambruk karena stres hingga jatuh sakit, bahkan diantaranya ada yang kena tipes bahkan selain tipes ada juga yang kena diare hingga harus bolak-balik kamar mandi, yang tubuhnya kurus tambah kurus.subhanallah.....ini adalah sebuah ujian yang harus dihadapi dengan ikhlas dan tidak boleh putus asa, karena kesuksesan akan dapat diperoleh dengan kemauan dan niat yang sungguh-sungguh.
